nusakini.com - Internasional - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 menyampaikan pada hari Senin (21/6) bahwa 10.000 penonton diperbolehkan menonton pertandingan olimpiade di setiap venue, dimana angka ini dianggap tidak melebihi kapasitas 50% dari masing-masing tempat.

Melalui rapat virtual yang dihadiri oleh lima badan pengurus, termasuk Presiden IOC Thomas Bach dan Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mereka menentukan jumlah penonton yang sudah didiskusikan selama beberapa bulan terakhir. Penonton yang dimaksud adalah warga lokal karena penonton yang berasal dari luar negeri dilarang untuk menghadiri olimpiade secara langsung.

• Harmony for the Pacific: Menyatukan Indonesia dan Pasifik Melalui Budaya
• Hebat! Achmad Fathir Pasiangan Sabet Medali Perunggu di PON XXI Aceh Sumut 2024
• KBRI Phnom Penh dan Komunitas Indonesia di Kamboja Galang USD34 Ribu Untuk Renovasi Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja
• Rayakan 75 tahun hubungan Diplomatik Indonesia-India, KJRI Mumbai Gelar Festival Film
• 17 Negara Sehaluan Pelajari Praktik Berkelanjutan Kelapa Sawit Indonesia di Riau

Mereka juga menyetujui akan melaksanakan olimpiade tanpa penonton jika jumlah kasus penularan meningkat sebelum atau sesudah acara olahraga dunia ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli.

Menurut Presiden Panitia Pelaksana, Seiko Hashimoto, mereka tidak akan melakukan penjualan tiket tetapi akan menerapkan sistem undian untuk menentukan siapa yang akan bisa menonton pertandingan secara langsung bagi venue yang kapasitas 50%-nya sudah terpenuhi.

Para panitia mengatakan bahwa jadwal pertandingan tidak mengalami perubahan. Mereka terus berusaha untuk melaksanakan semua pertandingan dengan aman di tengah krisis kesehatan global.

Namun warga Jepang tetap meragukan pelaksanaan Olimpiade akan terus berlanjut tanpa ada masalah walaupun pihak pelaksana berkali-kali memberikan janji bahwa pelaksanaan akan mengikuti protokol kesehatan. (dd)